Lensa
Lensa Tipis
Lensa tipis adalah lensa yang ketebalannya dapat diabaikan sehingga pengukuran jarak titik fokus dilakukan dari satu titik yakni pusat lensa (vertex). Mari kita bandingkan perbedaan antara lensa tipis (Gambar 1) dan lensa tebal (Gambar 2).
Gambar 1. Suatu lensa tipis
Gambar 2. Suatu lensa tebal
Kita mulai dari lensa tebal terlebih dahulu. Lensa tebal memiliki ketebalan lensa - jarak yang mesti dilalui sinar ketika bergerak dari permukaan 1 ke permukaan 2 - yang dalam pembentukan bayangan tak dapat diabaikan. Acuan untuk pengukuran jarak f1 (titik fokus 1) berbeda dengan acuan untuk f2 (titik fokus 2). f1 diukur dari bidang utama 1 (first principal plane) dan f2 diukur dari bidang utama 2 ( second principal plane). Jarak antara kedua bidang utama tersebut mesti diperhitungkan dalam penentuan bayangan.
Sementara lensa tipis memiliki bidang utama 1 dan 2 yang berimpit sehingga hanya ada 1 bidang utama untuk lensa tipis. Konsekuensinya pengukuran jarak titik fokus mengacu pada bidang yang sama atau titik yang sama yaitu pusat lensa (vertex). Pada lensa tipis ketebalan lensa diabaikan sehingga tidak perlu dipertimbangkan dalam penentuan bayangan.
Rumus seperti :
dan rumus pembuat lensa :
hanya berlaku untuk lensa tipis karena rumus-rumus di atas diturunkan dengan asumsi lensa yang digunakan adalah lensa tipis.
Alat-alat optik yang menggunakan lensa tipis tunggal misalnya lensa kontak (contact lens) , lup, atau kacamata. Sementara alat-alat optik yang lebih kompleks seperti kamera atau teleskop menggunakan lensa gabungan untuk mengurangi aberasi.